Wednesday, 21 May 2014

Pengamen

Hiii Brosis…

Kemarin gw pas pulang kan naik kopaja ke stasiun.  Di malam itu, di kopaja yang gw naikin ada 3 pengamen yang masuk bergantian.
Nah, pas baru masuk ada satu pengamen udah kasih introduction. Speech dulu doi bentar. Tapi speechnya mengundang rasa gaenak. Ngomongnya keras-keras (seperti membentak) dan kesannya seperti memaksa. Dengar ini aja gw udah gaenak. Dia pun menyanyikan lagu daerah dengan gaya keras. Pitchnya sih lumayan. Tapi terkesan ngasal nyanyinya. Yang kaya ginian gw ogah ngasihnya. Dan akhirnya gw pun memang ga kasih. Dan kayanya pas gw ga kasih dia kaya ngomong apa gitu yang agak kasar (smoga sih gw yang salah nangkep).

Setelah pengamen yang pertama tadi turun, naiklah pengamen yang kedua. Kalau yang pertama tadi bermodalkan gitar kecil, yang sekarang ga pake alat music. Dia nyanyi lagu religi, tp nyanyinya lemas-lemas. Hampir ga kedengaran suaranya. Itu aja gw di dekat dia, apalagi yang jauh dari dia. Pasti ga dengar dengan jelas. Yang kaya gini juga gw ga berminat untuk kasih.

Nah, kemudian naiklah pengamen ketiga. Kali ini berdua ngamennya. Mereka bernyanyi sambil memainkan gitar dan yang satu lagi main biola. Yang main biola pas ngelihat gw kasih senyuman. Dalam hati gw, sopan juga nih orang. Hehehe. Mereka membawakan lagu Vina Panduwinata.  Vokal gitar dan biolanya asik brosis. Biolanya sih yang gw apresiasi lebih. Asik cuy. Gw cukup menikmati permainan mereka. Maka gw berikanlah, dengan harapan mereka bisa mengembangkan lagi music dan karya-karya mereka.
Jadi kemarin tuh, banyak juga ya pengamen yang datang. Dan gw hari pertama gw kasih sesuatu ke pengamen dan langsung kali. Menurut gw mereka layak dihargai.
Disini sih gw mau share bukan berarti kita pilih-pilih kasih ketika mau kasih uang ke pengamen. Tapi menurut gw kita bisa memutuskan yang mana yang patut kita hargai.

-JS-

No comments:

Post a Comment